Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Bank Internasional Indonesia, Tbk Makassar (216)

Karyawan merupakan aset perusahaan yang sangat berharga yang harusdikelola dengan baik oleh perusahaan agar dapat memberikan kontribusi yangoptimal.Salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama perusahaan adalahkepuasan kerja para karyawannya, karena karyawan yang dalam bekerja merekatidak merasakan kenyamanan, kurang dihargai, tidak bisa mengembangkan segalapotensi yang mereka miliki, maka secara otomatis karyawan tidak dapat fokus danberkonsentrasi secara penuh terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja pegawaimenurut Hariadja (2002:291) dapat dilihat bahwa “ pekerjaan tidak hanya sekedarmelakukan pekerjaan, tetapi terkait juga dengan aspek lain seperti melakukaninteraksi dengan teman sekerja, atasan, mengikuti aturan - aturan dan lingkungankerja tertentu yang seringkali tidak memadai atau kurang disukai. ”
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual,setiap individual memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda – beda sesuaidengan keinginan dan sistem nilai yang dianutnya Handoko (2000:192). Semakin banyak aspek dalampekerjaannya yang sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut individu,semakin tinggi tingkat kepuasan yang didapat. Demikian pula sebaliknya,semakin banyak aspek dalam pekerjaannya yang tidak sesuai dengan keinginandan sistem nilai yang dianut individu, semakin rendah tingkat kepuasan yangdidapat. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan denganbagaimana para pekerja memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerjamencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang dapat terlihat darisikap karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu di lingkunganpekerjaannya.

Semua jenis perusahaan sebenarnya membutuhkan suatu sistem kerja yangsecara serius memperhatikan hal kepuasan kerja para karyawannya. Sebagaimanayang dikemukakan Handoko (1995:196) “ Karyawan yang tidak memperolehkepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis dan padagilirannya akan menjadi frustasi.”
Aspek – aspek yang dapat membentuk kepuasan kerja karyawan antaralain:faktor individual (umur, jenis kelamin, sikap pribadi terhadap pekerjaan),faktor hubungan antar karyawan (hubungan antar manajer dan karyawan,hubungan sosial antara sesama karyawan, sugesti dari teman sekerja, faktor fisikdan kondisi tempat kerja, emosi dan situasi kerja) faktor eksternal (keadaankeluarga, rekreasi, pendidikan). Aspek tersebut memberikan motivasi agarkepuasan kerja tercapai bagi karyawan. Dan yang berkewajiban memenuhitercapainya kepuasan kerja tersebut adalah setiap pimpinan perusahaan, karenakepuasan kerja merupakan faktor yang diyakini dapat memotivasi semangat kerjakaryawan agar karyawan dapat memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaansehingga kinerja perusahaan dapat ditingkatkan.
kepuasan kerja juga mempunyai arti penting untuk aktualisasidiri karyawan. Karyawan yang tidak mendapatkan kepuasan kerja tidak akanmencapai kematangan psikologis. Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja yang baik biasanya mempunyai catatan kehadiran, perputaran kerja dan prestasikerja yang baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak mendapatkan kepuasankerja. Kepuasan kerja memiliki arti yang sangat penting untuk memberikansituasi yang kondusif dilingkungan perusahaan.
kepuasan kerja, perusahaan juga harus memperhatikan mengenaibagaimana menjaga dan mengelola motivasi pegawai dalam bekerja agar selalutinggi dan fokus pada tujuan perusahaan. Menjaga motivasi karyawaan itusangatlah penting karena motivasi itu adalah motor penggerak bagi setiapindividu yang mendasari mereka untuk bertindak dan melakukan sesuatu. Orangtidak akan melakukan sesuatu hal secara optimal apabila tidak mempunyaimotivasi yang tinggi dari dalam dirinya sendiri untuk melalukan hal tersebut.
           Kepuasan kerja dapat tercipta jika variabel-variabel yang mempengaruhi seperti motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi dapat diakomodasikan dengan baik dan diterima oleh semua karyawan di dalam suatu perusahaan. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Brahmasari dan Suprayetno.
            Pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang dikehendaki oleh manajemen. Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil optimal mempunyai bentuk linear dalam artidengan pemberian motivasi kerja yang baik, maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar kinerja yangditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab terhadap waktukerja yang telah ditetapkan Mangkunegara (2005:101) mengemukakan bahwaterdapat 2  teknik memotivasi kerja pegawai yaitu: (1) Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai, artinya bahwa pemenuhan kebutuhan pegawai merupakanfundamen yang mendasari perilaku kerja. (2) Teknik komunikasi persuasif adalah merupakan salah satu teknik memotivasi kerja pegawai yang dilakukan dengancara mempengaruhi pegawai secara ekstra logis. Teknik ini dirumuskan dengan istilah
AIDDASyaitu Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (hasrat), Decision (keputusan), Action (aksi atau tindakan), dan Satisfaction (kepuasan).
Penggunaannya, pertama kali pemimpin harus memberikan perhatian kepada pegawai tentang pentingnya tujuan dari suatu pekerjaan agar timbul minat pegawai terhadap pelaksanaan kerja, jika telah timbul minatnya, maka hasratnya akan menjadi kuat untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan kerja dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin. Dengan demikian, pegawai akan bekerja dengan motivasi tinggi dan merasa puas terhadap hasil kerjanya.
Masalah motivasi pada perusahaan haruslah dijadikan sebagai perhatianyang serius dalam Manajemen Sumber Daya Manusianya. Perusahaan -perusahaan modern dewasa ini haruslah menjadikan karyawan sebagai aset,bukan lagi hanya sebagai alat produksi semata. Untuk itu perusahaan perlumenciptakan suatu kondisi yang kondusif yang dapat membuat karyawan merasanyaman, terpenuhi kebutuhannya, sehingga diharapkan motivasi mereka jugatetap terjaga untuk bersama sama mencapai visi dan misi perusahaan. Kondisi-kondisi kondusif itu bisa bermacam - macam, tergantung pada karakteristikperusahaan itu masing masing. Tapi secara umum diantaranya dapat berupafasilitas yang disediakan, tingkat kesejahteraan yang memadai, jenjang karir yangjelas, peluang aktualisasi diri, kenyamanan dan keamanan dalam bekerja, jaminanhari tua dan lain lain.
Kepuasankerja dan Motivasi kerja akan diteliti karena manfaat yang didapat, baik untuk karyawan maupun untukperusahaan, bagi karyawan diteliti mengenai sebab dan sumber kepuasan kerja, sertausaha yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan, Sedangkan bagiperusahaan penelitian dilakukan untuk tercapainya tujuan perusahaan. Disampingitu akan diteliti apakah motivasi juga berpengaruh terhadapkinerja karyawan.
Pada PT. Bank Internasional Indonesia Tbk Makassar sebagian dari kondisi - kondisi kondusifdalam menjaga motivasi karyawan itu juga sudah jadi perhatian oleh DivisiSumber Daya Manusia / HRD nya. Diantaranya kesempatan untuk seleksi kariruntuk jenjang yang lebih tinggi, program reward untuk karyawan berprestasi.Namun dalam beberapa hal tertentu ternyata juga masih ditemukan kondisi yangkontradiktif, yang bila diamati, juga akan dapat berpotensi menurunkan bahkanmematikan motivasi, Misalnya adanya pembedaan usia pensiun yang lebih dini bagi karyawan frontliners serta penempatan karyawan yang hanya pada posisi /bagian yang sama dalam waktu yang relatif lama.
   Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (Explanatory research) yang akan membuktikan hubungan kausal antara variabel bebas (independen variable) yaitu variabel motivasi kerja, kepuasan kerja karyawan  dan variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja perusahaan. Serta penelitian korelasional, yaitu penelitian yang berusaha untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebihmemiliki hubungan atau tidak, dan seberapa besarhubungan itu serta bagaimana arah hubungan tersebut Indriyantoro dan Supomo (1999)    
Penelitian dilakukan pada bank, karena bekerja di bank memberikan banyak keuntungan. Baik dari segi tingginya penghasilan maupun jaringan bisnis yang luas."Tapi yang sangat berharga itu, pertama network (jaringan).bisa bertemu semua kalangan dari pebisnis kecil sampai konglomerat selama di bank. Ilmunya luar biasa," Dari segi penghasilan, kata Michael, menurut hasil penelitian, standar gaji pegawai bank cukup tinggi. Perbandingannya dengan gaji rata-rata bisa mencapai 171 : 1 hingga 5 : 1.  Perbandingan itu adalah rasio ketimpangan. Belum lagi, dalam setahun pegawai bank kata Michael mendapat gaji sebanyak 14-15 kali, belum termasuk bonus-bonus. "Untuk salary (gaji), dari info banking terakhir, CEO perusahan itu dapat Rp 2 miliar per bulan. Itu gaji dan bonus,"katanya.Selain itu, pertumbuhan bisnis perbankan di Indonesia dinilai cukup pesat. Menurut Michael, kenaikan gaji di industri perbankan tahun ini paling besar dibanding industri lainnya. "Perbankan itu tulang punggung ekonomi dunia. Ada 123 bank di Indonesia, belum termasuk bank rakyat di daerah-daerah,"paparnya, Hanya saja, meskipun keuntungan bekerja di dunia perbankan cukup meyakinkan, menurut Michael, resiko dan stres level pekerja bank juga cukup tinggi.
           Program Bank Internasional Indonesia Tbk Makassar melaksanakan promo bagi yang melakukan transaksi dengan melakukan pembuatan buku tabungan baru atau tabungan pertama mendapatkan 1 karton teh NU yang dapat menarik minat para calon nasabah untuk menabung di Bank Internasional Indonesia. Dan juga melayani penukaran uang dengan bebagai pecahan uang rupiah yang dapat membantu para pedagang – pedagang di pasar.
Dalam penulisan skripsi ini lebih memfokuskan permasalahan padakondisi yang dialami oleh karyawan atau karyawati PT. Bank Internasional Indonesia Tbk Makassar, apakah karyawan karyawati merasa puas dengankondisi gedung kantor yang sudah tua, penempatan karyawan pada bagian ataubidang kerja yang sama untuk rentang waktu yang cukup lama, akankahberpengaruh pada kepuasan kerja dan motivasi dari karyawan tersebut dalambekerja, karena karyawan rentan sekali untuk mengalami kejenuhan akibatpekerjaan monoton yang dijalani. Sampai saat ini masih ada frontliners yangbekerja pada posisi yang sama lebih dari sepuluh tahun, bahkan dari zaman ekslegasi(masa sebelum Bank Internasional Indonesia melakukan merger), mereka telah menjadi frontliners, tanpa pernah dimutasi. Kalaupun ada pelaksanaan mutasi, yang dimutasi hanya tempat bekerja saja tanpa dibarengi mutasi jenis pekerjaannya.
Fungsi dari kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan yaitu, untuk memberikan dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang dikehendaki oleh manajemen. Hubungan motivasi dan kepuasan kerja mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik, maka semangat kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan. Semangat  kerja sebagai salah satu bentuk motivasi dapat dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab terhadap waktu kerja yang telah ditetapkan. Begitu pula Dengan adanya kepuasan kerja dan Motivasi terhadap kinerja karyawan sangat berpengauh terhadap oganisasi , Karyawan melaksanakan pekerjaannya dengan baik karena merasa senang dengan pekerjaannya, hubungan kerjasama antar sesama karyawan yang erat dalam organisasi. Seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila kepuasan dapat diperolehnya dari pekerjaannya dan kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan Hasibuan (2003:203). MohammadAssad (1995 :103) mengutip perkataan Louis A Allen tentang pentingnya kepuasan kerja dalam kalimat : “betapapun sempurnanya rencana-rencana organisasi dan pengawasan serta penelitiannya, bila mereka tidak dapat menjalankan tugasnya dengan minat dan gembira, maka suatu perusahaan tidak akan mencapai hasil sebanyak yang sebenarnya dapat dicapainya.” Dari kalimat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor manusia cukup berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Karena karyawan yang puas akan bekerja dengan lebih baik dan produktif, sehingga perusahaan pada akhirnya akan dapat mencapai keunggulan bersaing. Sedangkan Robbins menjabarkan bahwa seorang pekerja yang bahagia adalah seorang pekerja yang produktif, menurut Robbins, kepuasan kerja memiliki hubungan yang negatif dengan kemangkiran dan tingkat keluarnya karyawan. Robbins  (1996:182). Dengan demikian kepuasan kerja karyawan sangat penting bagi organisasi, karena :
a)     ada bukti yang jelas bahwa karyawan yang tidak puas lebih sering
mengabaikan pekerjaannya dan lebih besar kemungkinannya
untukmengundurkan diri
b)     Kepuasan kerja karyawan dibawa pada kinerja organisasi dan ke dalam
kehidupan karyawan di luar pekerjaan, Robbins(1996).
Timpe (1999 : 4) menyatakan  bahwa iklim organisasi yang menyenangkan akan menjadi pendorong bagi para karyawan untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Hal ini menandakan bahwa, suasana kerja dalam organisasi  sebagai perwujudan dari iklim organisasi yang  akan menjadi motivasi bagi karyawan untuk berpartisipasi dalam bekerja. Apabila iklim organisasi  dalam hal ini kualitas kehidupan kerja baik, maka akan  menciptakan kepuasan kerja karyawan.
Bekerja pada bidang tugas yang sama untuk waktu yang panjang akanmudah membuat karyawan merasa bosan. Rutinitas kerja yang monoton setiapharinya, pada suatu waktu pasti akan sampai pada titik kejenuhan, yang dapatmengakibatkan karyawan tidak dapat dengan maksimal mengeluarkankemampuan yang dimiliki untuk kemajuan perusahaan , karena mungkin merekatidak lagi mempunyai motivasi yang cukup untuk perlu melakukan itu. Karenatahu posisi mereka tidak akan berubah, bisa menyebabkan karyawan tidak lagipunya minat dan kemauan untuk mengembangkan diri, dan pada titik tertentumungkin saja menjadi tidak peduli dengan produk atau program yang ingin diekspos oleh perusahaan, sebab bagi mereka itu sama sekali tidak akanmempengaruhi posisi dan karir mereka.
Kondisi itu bila tidak disikapi dan dikelola dengan baik oleh ManajemenSumber Daya Manusia di perusahaan, akan dapat menjadi bumerang yang bias merugikan perusahaan. Sebab sebagai ujung tombak, karyawan frontliners sesungguhnya adalah etalase perusahaan di mata konsumen (nasabah). Bagi masyarakat awam, prilaku dan tampilan yang ditunjukkan oleh frontliners merupakan representasi dari perusahaan itu dalam pikiran mereka. Oleh sebab itu pengelolaan pada bagian frontliners semestinya dijadikan suatu hal yang strategis oleh semua perusahaan jasa, termasuk oleh Bank Intenasional Indonesia. Begitu juga halnya dengan karyawan yang bekerja pada bagian back office.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, menarik untuk dibahasdalam bentuk penyusunan tugas akhir atau skripsi yang diberi judul:
Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Internasional Indonesia Tbk Makassar


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Cara Seo Blogger