Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Studi Implementasi Sistem Anggaran Kinerja pada Proses Penyusunan APBD di Kab Lamongan). … (48)


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan suatu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah. Disamping itu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan suatu Rencana Operasional Keuangan Pemerintah Daerah, dimana satu pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah dalam 1 tahun anggaran tertentu dan di pihak lain menggambarkan perkiraan penerimaan dari sumber-sumber penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran dimaksud.


Sistem Anggaran Kinerja merupakan suatu sistem penganggaran yang berorientasi pada pengendalian anggaran dan efisiensi pelaksanaan setiap kegiatan. Dimana kinerja tersebut harus mencerminkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, yang berarti harus berorientasi pada kepentingan publik.

Berangkat dari kedua pemikiran diatas, penelitian ini dilakukan di Badan Keuangan dan Barang Daerah Kabupaten Lamongan dengan maksud : 1) Untuk mendiskripsikan dan menganalisis proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2003 dengan menggunakan Sistem Anggaran Kinerja yang didasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD, 2) Untuk mengetahui bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2003 telah mencerminkan prinsip transparansi dan akuntabilitas anggaran.

Selanjutnya yang menjadi informan awal dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Anggaran, Kepala Sub Bidang Pendapatan, Kepala Sub Bidang Anggaran Aparatur dan Kepala Sub Bidang Anggaran Publik pada Badan Keuangan dan Barang Daerah Kabupaten Lamongan, sedangkan untuk pengambilan sampel ini digunakan teknik purposive sampling.

Data pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Dari wawancara tersebut diperoleh deskripsi tentang implementasi sistem anggaran kinerja dalam penyusunan APBD Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2003. Sedangkan dari dokumentasi diperoleh deskripsi tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta karakteristik Sistem Anggaran Kinerja. Selanjutnya data-data tersebut dianalis dengan menggunakan Teknik Analisis Domain yang hasilnya diperoleh deskripsi tentang proses penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten lamongan tahun anggaran 2003 dengan menggunakan sistem anggaran kinerja dalam bentuk hubungan semantik.

Berdasarkan seluruh proses penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2003 belum mencerminkan prinsip transparansi anggaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan hanya dilakukannya 2 (dua) tahapan dari 5 (lima) tahapan yang harus dilakukan dalam penyusunan APBD yang mngikutsertakan masyarakat. Sedangkan prinsip akuntabilitas anggaran dapat dicerminkan dengan mulai disusun dan diterapkannya sistem laporan keuangan yang dapat menginformasikan secara jelas tentang kondisi keuangan daerah.


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Jatim Melalui Rekapitalisasi ... (49)


Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mangkaji perbedaan rasio-rasio keuangan antara sebelum dan sesudah pelaksanaan program rekapitalisasi PT. Bank Jatim, 2) Untuk mengkaji dampak rekapitalisasi terhadap kinerja keuangan PT. Bank Jatim.


Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan explanatory research dengan metode studi literatur pada data primer dengan teknik pengambilan sample secara total sampling. Teknik pengambilan data yaitu dengan angket, wawancara, survei dan dokumenter. sedangkan data yang diambil adalah data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Pelaksanaan rekapitalisasi PT. Bank Jatim berdasarkan nilai rata-rata kinerja keuangan sebelum dan sesudah menunjukan perbaikan secara hampir seluruh cabang PT. Bank Jatim, 2) Dalam pelaksanaan rekapitalisasi mempunyai dampak positif terhadap kinerja keuangan PT. Bank Jatim sehingga ada perbedaan yang nyata antara cabang-cabang PT. Bank Jatim


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) … (42)


Penelitian ini dilakukan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Propinsi Jawa Timur di Kediri Kabupaten selama 3 (tiga) bulan dimulai bulan Juli 2003 sampai dengan September 2003 dengan tujuan untuk menganalisa strategi peningkatan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan optimal.


Metode penelitian menggunakan metode diskriptif sedang teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi maupun questioner. Data yang dapat dikumpulkan yaitu data primer yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian/wawancara dengan petugas dan data skunder yang diperoleh dari intern instansi yang bersangkutan.

Metode analisa data dilakukan dengan analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity dan Treaths) dan hasil penelitian menunjukkan strategi yang harus ditempuh adalah strategi SO, yaitu : (1) Meningkatkan kualitas SDM aparat melalui kursus-kursus diklat struktural maupun fungsional serta pemberdayaan secara profesional, (2) Peningkatan/perbaikan pelayanan dengan memperhatikan prinsip pelayanan, yaitu aparat harus berwujud, handal, bertanggung jawab dan bisa membangun, mengembangkan citra dan reputasi organisasi, (3) Peningkatan sosialisasi Perda maupun kebijaksanaan dengan menyampaikan informasi kepada masyarakat secara langsung maupun melalui media masa, (4) Optimalisasi pemanfaatan sarana komputer melalui ketrampilan programmer, operasi dan teknis sesuai perkembangan teknologi, (5) Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait.


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Dinas ......... …(38)

Meskipun telah diatur namun kenyataan masih banyak ditemui adanya bentuk-bentuk penyelewengan dan pelanggaran disiplin yang dilakukan pegawai maupun para pejabat yang menduduki posisi penting yang memanfaatkan kedudukannya untuk melakukan tindakan yang hanya untuk kepentingan dan mencari keuntungan sendiri. Keadaan semacam ini akan sangat merugikan pemerintah dan berdampak sangat luas bagi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.  

Secara material akan menimbulkan pemborosan terhadap Keuangan Negara / Daerah karena pegawai yang tidak disiplin cenderung untuk tidak produktif. Disamping itu penyelenggaraan keuangan yang tidak disiplin akan memberikan peluang untuk terjadinya penyalahgunaan wewenang sehingga membuka kesempatan untuk tumbuh dan berkembangnya korupsi dan kolusi. 

Dampak lain yang akan dapat ditimbulkannya adalah kemerosotan kepercayaan masyarakat dan terhambatnya pelayanan. Bentuk lain dari tindakan melanggar disiplin adalah tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas, sering meninggalkan jam kerja untuk kepentingan pribadi, penyelesaian tugas dan kewajiban yang tidak tepat waktu, penggunaan fasilitas kantor yang berlebihan untuk kepentingan pribadi dan bentuk-bentuk penyelewengan lainnya. Untuk mengantisipasi tindakan-tindakan indisipliner tersebut diatas faktor kesetiaan dan pengabdian sangatlah penting mendapatkan perhatian didalam mempertimbangkan penempatan dalam jabatan karena walaupun seorang pegawai ahli dalam bidangnya, tetapi tidak memiliki disiplin kerja yang baik, maka pegawai yang demikian dapat menimbulkan bahaya apabila ditempatkan pada jabatan yang penting.

Begitu pentingnya disiplin kerja bagi setiap instansi di lingkungan pemerintah maupun swasta, maka pimpinan harus dapat memberikan motivasi kepada karyawan agar dapat menjalankan segala aturan yang diberlakukan. 


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Kebijakan Penempatan Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Karyawan di ...) … (46)

Bagi perusahaan yang bergerak dibidang jasa terdapat hubungan langsung antara perusahaan dan pemakaian jasa, melalui karyawan yang ditempatkan pada posisinya masing-masing. Hal ini erat hubungannya dengan kinerja karyawan (Performance) dalam memberikan pelayanan yang terbaik pada perusahaan dan pemakai jasa.


Disamping itu tujuan penempatan pegawai ini adalah untuk menempatkan orang yang tepat dan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, sehingga sumber daya manusia yang ada menjadi produktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Memoria (1986), penempatan pegawai mengandung arti pemberian tugas tertentu kepada pekerja agar ia mempunyai kedudukan yang paling baik dan paling sesuai dengan didasarkan pada rekruitmen, kualifikasi pegawai dan kebutuhan pribadi.

Penempatan yang tepat merupakan cara untuk mengoptimalkan kemampuan, keterampilan menuju prestasi kerja bagi karyawan itu sendiri. Hal ini merupakan bagian dari proses pengembangan karyawan (employer development) dengan demikian pelaksanaanya harus memperhatikan prinsip efesiensi (kesesuaian antara keahlian yang dipersyaratkan dengan dimiliki oleh karyawan) sebagaimana yang ditulis oleh Milkovich dan Boudreau (1994) sebagai berikut : oleh karena penempatan karyawan dari dalam dan orientasi / pelatihan karyawan dipusatkan pada pengembangan karyawan yang ada secara ajeg, mereka harus memelihara keseimbangan  antara perhatian organisasi terhadap efesiensi (kesesuaian optimal antara skill dan tututan) dengan keadilan (mempersepsi bahwa kegiatan tersebut adalah adi, sah dan memberikan kesempatan merata).

Dalam menganalisis pengisian posisi melalui internal recruitment tidak terlepas dari seleksi karyawan yang akan ditempatkan, karena beberapa kreteria harus dipenuhi oleh calon, seperti keterampilan (skill) kemampuan (Ability) dan pengetahuan (Kwowledge) atau individu competences.

Walker (1994) menyatakan sebagai berikut : kemampuan individu juga merupakan variabel yang penting. Karyawan pekerja keras tanpa memiliki keterampilan, kemampuan dan pengetahuan yang memadai tidak akan mencapai banyak kemajuan dalam pekerjaanya.

Sumber daya yang dimiliki organisasi dan fungsi management sebenarnya dalam rangka untuk mlaksanakan  kebijaksanaan dan tujuan organisasi. Sumber daya yang paling esesial yang dimiliki organisasi adalah sumber daya manusia, sebagaimana ditulis Werther and Davis (1996) mengartikan bahwa : sumber daya manusia menggambarkan bahwa manusia/karyawan memberikan kontribusi terhadap tujuan organisasi.


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan ... (40)


Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk menjelaskan ada tidaknya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan dan 2) Mengukur besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – September 2004 di Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. Sample penelitian diambil secara random sampling dari Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. Tehnik pengumpulan data adalah kuestioner dan dokumentasi. Tehnik analisis data menggunakan : Analisis Deskriptif dan Analisa Inferensial.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang terdiri dari variable : Perilaku Instruksi (X1), Konsultasi (X2), Partisipasi (X3) dan Delegasi (X4). Sebagian besar responden menyatakan setuju dan sangat setuju, sebaran skor nilai yang diperoleh yaitu untuk variable Perilaku Instruksi (X1) 26 orang responden (80%) menyatakan setuju, Variabel Konsultasi (X2) 25 orang responden (83%) menyatakan setuju, Perilaku Partisipasi (X3) 26 orang responden (90%) menyatakan setuju (90%) menyatakan setuju dan Delegasi (X4) 24 orang responden (80%) menyatakan setuju.

Hasil analisis regresi ganda ditemukan gaya kepemimpinan yang terdiri dari variable: Perilaku Intruksi (X1), Konsultasi (X2), Partisipasi (X3) dan Degelasi (X4) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. Ditemukan kontribusi variable gaya kepemimpinan secara bersama-sama dengan kinerja aparat / Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan sebesar 54,91 % terhadap kuantitas pekerjaan, sedangkan yang 45,09 % dijelaskan oleh variable-variabel diluar penelitian, terhadap kualitas pekerjaan sebesar 62,40 % sedangkan yang 38,60 % dijelaskan oleh variable diluar penelitian dan terhadap ketepatan waktu sebesar 60,09 % dan yang 39,91 % dijelaskan oleh variable diluar penelitian.


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Implementasi Program Pengembangan Kecamatan ( P P K ) Terhadap Masyarakat Di Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan ... (39)

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui implementasi PPK terhadap masyarakat di Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan; (2) Untuk mengetahui faktor-faktor keberhasilan apa dalam implementasi PPK terhadap masyarakat di Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan.


Guna memperoleh gambaran yang aktual dan akurat, maka peneliti mengawali pelaksanaan penelitian pada bulan Juli 2004 dan diperkirakan selesai pada akhir Agustus 2004, dan lokasi penelitian di Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan. Adapun tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui implementasi PPK ;(2) Untuk mengetahui faktor-faktor keberhasilan apa dalam implementasi PPK terhadap masyarakat di Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan; (3) Untuk memberikan masukan terhadap konsekuensi kebijakan Pemerintah di masa yang akan datang.

Populasi penelitian ini adalah warga masyarakat Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan yang terdiri dari 22 orang (sampel kelompok) dan 48 orang (8 desa @ 6 orang). Sehingga jumlah sampelnya 70 orang.
Untuk penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian yang bersifat Kualitatif dan jenis penelitian ini menurut pendekatannya tergolong penelitian kebijakan (Policy Reseach), adapun untuk teknik pengambilan sampel (sampling) menggunakan Porposive Sampling dan Teknik Cluster Sampling sedangkan teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Kualitatif.

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa data, maka temuan penelitian ini dapat disimpulkan : (1) Bahwa implementasi Program Pengembangan Kecamatan (PPK) di Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan secara umum sudah berjalan dengan baik; (2) Implementasi PPK terhadap masyarakat di Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan berhasil dengan baik; (3) Temuan hasil penelitian menujukkan adanya faktor-faktor keberhasilan dalam implementasi PPK di Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan, yaitu faktor interpretasi, organisasi dan aplikasi.


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Manajemen Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan (41)

Program Pembangunan Indonesia Sehat 2010 bertujuan untuk merubah paradigma sehat dalam rangka mewujudkan pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Program ini memberikan persepsi baru bagi masyarakat bahwa kesehatan bukan merupakan barang konsumtip akan tetapi merupakan investasi semakin diperhatikan akan didapatkan keuntungan yang semakin besar. 


Persaingan dibidang pelayanan kesehatan khususnya bidang kedokteran pada era globalisasi diasumsikan akan semakin ketat antara biaya dan kualitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan Kasehatan di Rumah Sakit merupakan suatu proses yang komplek, melibatkan berbagai disiplin ilmu dan teknologi yang mutakhir. Sebagai profil yang berkualitas diperlukan sarana dan prasarana dalam kuantitas dan kualitas yang cukup. Untuk itu perlu didukung dengan peraturan sebagai dasar berpijak pelaksanaan kegiatan serta kebijakan politik yang kuat. Konsep manajemen berkualitas (quality control ) sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kepuasan customer/pelanggan bertujuan meningkatkan performance dan profitabilitas Rumah Sakit.


Upaya ini dapat dicapai apabila didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang berkualitas, penempatan karyawan yang tepat bukan atas like and dis like untuk menumbuhkan semangat kerja yang tinggi agar di hasilkan out put yang besar.Implementasi strategi yang harus ditempuh seorang pemimpin mengembangkan pola pikir pemberdayaan sumber daya manusia yang ada (karyawan), mengembangkan budaya organisasi termasuk budaya kerja, budaya tertib dan disiplin. Pemberdayaan sumber daya manusia bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang disiplin, profesional, berkualitas tinggi, produktif untuk mendapatkan hasil kerja yang efektif dan efisien. Pengalaman dilapangan menunjukkan, penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki, dampak yang akan terjadi antara lain kesulitan dalam pelaksanaan tugas, bekerja tidak maksimal, cemburu sosial bahkan mampu menurunkan semangat kerja.

Rumah Sakit merupakan ujung tombak dalam mewujudkan keberhasilan Sisten Kesehatan Nasional, dituntut kemandirian dalam meningkatkan kualitas secara global khususnya kualitas jasa pelayanan masyarakat maka harus dikelola secara profesional dengan jiwa wira usaha. Penerapan manajemen sumber daya manusia yang baik di Rumah Sakit untuk menciptakan efisiensi, inovasi serta merespon kebutuhan pasien dan mewujudkan keunggulan kualitas pelayanan, aspek bisnis perlu menjadi perhatian yang serius untuk menjaga kelangsungan dan perkembangan organisasi.

Manajemen sumber daya manusia di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan harus baik agar dihasilkan out put yang baik pula sehingga mampu memahami keinginan dan kebutuhan pasien dengan upaya memberikan pelayanan prima, dengan harapan pasien merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Informasi, inovasi, responsibity dan renovasi sangat diperlukan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan perencanaan kegiatan pada masa mendatang.

Peningkatan kualitas manajemen perlu dilakukan untuk menciptakan suasana Rumah Sakit yang kondusif, kenyamanan lingkungan kerja, kepuasan kerja karyawan yang berdampak terhadap perkembangan / kemajuan Rumah Sakit. Menurut pendapat Tohardi (2002) menyatakan, apabila semangat dan gairah kerja disebabkan oleh adanya perasaan tidak puas dalam bekerja dan jika ini terjadi maka akan menurunkan produktivitas. Demikian sebaliknya seorang pekerja atau karyawan merasa puas dalam bekerja maka semangat dan gairah bekerja akan meningkat yang mampu meningkatkan produktivitas kerja.


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Cara Seo Blogger